Kamis, 06 Februari 2014

Menikmati Suasana “Belanda” di Kerkhof Peutjoet Banda Aceh

Saya dan dua teman berfoto dengan latar dinding di pintu gerbang masuk Kherkof.  Foto diambil tahun 2011 lalu
Nyaman dan asri. Inilah kesan pertama saat memasuki pintu gerbang utama Kherkof Cementery atau yang lebih dikenal dengan Kherkof Peutjoet. Nama Kerkhof sendiri berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti Gereja atau Kuburan. Jalur masuk yang panjang mencapai puluhan meter dan lebar tampak menyerupai altar gereja, namun yang ini hanya berbahan dasar aspal. Di ke dua sisi altar rumpun-rumpun bunga melati terlihat tertata rapi, dengan warna bunganya yang putih, juga ada bougenvile dengan bunganya yang warna-warni.

Kerkhof Peutjoet diapit oleh gedung Museum Tsunami yang tampak tinggi menjulang di sisi sebelah kirinya, gagah dan menarik perhatian dengan warna cokelat yang terang. Sedangkan di ruas kanan diapit oleh sebuah perguruan Katholik Budhi Darma. Di bagian depan, terdapat taman Thank to The World atau yang lebih dikenal sebagai Lapangan Blang Padang.

Rabu, 05 Februari 2014

Mengintip Hawaii di Balik Pintu Rahasia Sumur Tiga

Keindahan Pantai Sumur Tiga Sabang @presiden-sdm
Sangat pantas jika Sabang disebut-sebut sebagai the golden island. Setidaknya bagi para pecinta laut, gradasi warna airnya akan membuat siapa pun yang pernah menceburkan diri ke dalamnya jatuh cinta dan ingin kembali lagi.

Pukul 09.30 WIB Kapal Motor Pulo Rondo bergerak meninggalkan Pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh. Langit sedikit cerah, Sabtu 24 Maret 2012 . Nuansa biru diselingi bercak putih awan-awan terlihat hingga ke cakrawala. Dari balik jendela kapal, sebuah pulau tampak di tengah laut. Itu Sabang. Butuh sejam perjalanan dengan kapal motor hingga merapat di Pelabuhan Balohan Sabang.

Begitu kapal merapat, puluhan kuli angkut menyerbu dermaga. Mereka menawarkan jasa membawa barang-barang penumpang. Tapi saya menolak. Ransel kecil masih sanggup saya pikul tanpa perlu bantuan kuli.
Balohan tentu saja bukan tujuan utama. Untuk menuju ke kotanya Sabang dari sini bisa naik angkutan umum. Bentuknya mini bus L300. Sebagian sudah tua. Mobil-mobil angkutan umum di Sabang ini jago di tanjakan. Apalagi jalan-jalan di pulau ini rata-rata menanjak.